Artikel di bawah ini saya adopsi dari email kiriman teman sahabat saya. Bagus buat direnungkan.....selamat membaca....
Cinta Sejati
Oleh: Muhammad Raheem Bawa Muhaiyaddeen
Seorang bijak berkata kepadaku, "Anakku, mari kita bicara tentangcinta. Cinta apa yang kau miliki?" Merasa diri ini memang belum pahamapa makna cinta yang sebenarnya, maka aku dengarkan baik-baik setiaphikmah yang menyemburat seperti cahaya.Anakku, kamu harus membuka hatimu lebar-lebar agar bisa menangkapesensi cinta yang akan aku sampaikan. Simpan pertanyaanmu nanti,karena setiap pertanyaan itu terlahir dari akal. Seperti langit, akalmelayang tinggi di atas bumi tempatmu berpijak. Dan kau pun akan jauhdari hati pijakanmu, satu-satunya titik yang mampu menangkap esensi cinta.Lihat batang bunga mawar itu. Dia punya potensi untuk mempersembahkanbunga merah dan harum yang semerbak. Namun jika batang itu tak pernahditanam, tak akan pernah mawar itu menghiasi kebunmu. Maka, hanyadengan membuka diri untuk tumbuhnya akar dan daun lah, batang mawaritu akan melahirkan bunga mawar yang harum. Demikian juga denganhatimu, anakku. Kau harus membukanya, agar potensi cinta yangterkandung di dalamnya bisa merekah, lalu menyinari dunia sekitarmudengan kedamaian.Anakku, begitu sering kau bicara cinta. Cinta kepada istri, cintakepada anak, cinta kepada agama, cinta kepada bangsa, cinta kepadafilosofi, cinta kepada rumah, cinta kepada kebenaran, cinta kepadaTuhan… Apakah isi atau esensi dari cintamu itu? Kau bilang itu cintasuci, cinta sejati, cinta yang keluar dari lubuk hati yang palingdalam, cinta sepenuh hati, cinta pertama, … Apakah benar begitu, anakku?Mungkin di kampung kau punya seekor kuda. Begitu sayangnya kau padakuda itu. Setiap hari kau beri makan, minum, kau rawat bulunya, kaubersihkan, kau ajak jalan-jalan. Seolah kuda itu telah menjadi bagiandari hidupmu, seperti saudaramu. Kau mencintai kuda itu sepenuh hati.Namun, suatu ketika datang orang yang ingin membelinya dengan hargayang fantastis. Hatimu goyah, dan kau pun menjualnya. Cintamu tidaksepenuh hati, karena kau rela menjual cinta. Kau mencintai kuda,karena kegagahannya membuatmu bangga dan selalu senang ketikamenungganginya. Namun, ketika datang harta yang lebih memberikankesenangan, kau berpaling. Kau cinta karena kau mengharapkan sesuatudari yang kau cintai. Kau cinta kudamu, karena mengharapkan kegagahan.Cintamu berpaling kepada harta, karena kau mengharapkan kekayaan.Ketika keadaan berubah, berubah pula cintamu.Kau sudah punya istri. Begitu besar cintamu kepadanya. Bahkan kaubilang, dia adalah pasangan sayapmu. Tak mampu kau terbang jikapasangan sayapmu sakit. Cintamu cinta sejati, sehidup semati. Namun,ketika kekasihmu sedang tak enak hati yang keseratus kali, kau engganmenghiburnya, kau biarkan dia dengan nestapanya karena sudah biasa.Ketika dia sakit yang ke lima puluh kali, perhatianmu pun berkurang,tidak seperti ketika pertama kali kau bersamanya. Ketika dia berbuatsalah yang ke sepuluh kali, kau pun menjadi mudah marah dan kesal.Tidak seperti pertama kali kau melihatnya, kau begitu pemaaf. Dankelak ketika dia sudah keriput kulitnya, akan kau cari penggantidengan alasan dia tak mampu mendukung perjuanganmu lagi? Kalau begitu,maka cintamu cinta berpengharapan. Kau mencintainya, karena diamemberi kebahagiaan kepadamu. Kau mencintainya, karena dia mampumendukungmu. Ketika semua berubah, berubah pula cintamu.Kau punya sahabat. Begitu sayangnya kau kepadanya. Sejak kecil kaubermain bersamanya, dan hingga dewasa kau dan dia masih salingmembantu, melebihi saudara. Kau pun menyatakan bahwa dia sahabatsejatimu. Begitu besar sayangmu kepadanya, tak bisa digantikan olehharta. Namun suatu ketika dia mengambil jalan hidup yang berbedadengan keyakinanmu. Setengah mati kau berusaha menahannya. Namun diaterus melangkah, karena dia yakin itulah jalannya. Akhirnya, bekalkeyakinan dan imanmu menyatakan bahwa dia bukan sahabatmu, bukansaudaramu lagi. Dan perjalanan kalian sampai di situ. Kaumencintainya, karena dia mencintaimu, sejalan denganmu. Kaumendukungnya, mendoakannya, membelanya, mengunjunginya, karena diaseiman denganmu. Namun ketika dia berubah keyakinan, hilang sudahcintamu. Cintamu telah berubah.Kau memegang teguh agamamu. Begitu besar cintamu kepada jalanmu. Kauberi makan fakir miskin, kau tolong anak yatim, tak pernah kautinggalkan ibadahmu, dengan harapan kelak kau bisa bertemu Tuhanmu.Namun, suatu ketika orang lain menghina nabimu, dan kau pun marah danmembakar tanpa ampun. Apakah kau lupa bahwa jalanmu mengajak untukmengutamakan cinta dan maaf? Dan jangankan orang lain yang menghinaagamamu, saudaramu yang berbeda pemahaman saja engkau kafirkan, engkaujauhi, dan engkau halalkan darahnya. Bukankah Tuhanmu saja tetap cintakepada makhlukNya yang seperti ini, meskipun mereka bersujud ataumenghinaNya? Kau cinta kepada agamamu, tapi kau persepsikan cinta yangdiajarkan oleh Tuhanmu dengan caramu sendiri.Anakku, selama kau begitu kuat terikat kepada sesuatu dan memfokuskancintamu pada sesuatu itu, selama itu pula kau tidak akan menemukanTrue Love. Cintamu adalah Selfish Love, cinta yang mengharapkan, cintakarena menguntungkanmu. Cinta yang akan luntur ketika sesuatu yang kaucintai itu berubah. Dengan cinta seperti ini kau ibaratnya sedangmengaspal jalan. Kau tebarkan pasir di atas sebuah jalan untukmeninggikannya. Lalu kau keraskan dan kau lapisi atasnya dengan aspal.Pada awalnya tampak bagus, kuat, dan nyaman dilewati. Setiap harikendaraan lewat di atasnya. Dan musim pun berubah, ketika hujan turundengan derasnya, dan truk-truk besar melintasinya. Lapisannyamengelupas, dan lama-lama tampak lah lobang di atas jalan itu. Cintayang bukan True Love, adalah cinta yang seperti ini, yang akan berubahketika sesuatu yang kau cintai itu berubah. Kau harus memahami halini, anakku.Sekarang lihatlah, bagaimana Tuhanmu memberikan cintaNya. Diamencintai setiap yang hidup, dengan cinta (rahman) yang sama, tidakmembeda-bedakan. Manusia yang menyembahNya dan manusia yangmenghinaNya, semua diberiNya kehidupan. KekuasaanNya ada di setiapyang hidup. Dia tidak meninggalkan makhlukNya, hanya karena si makhluktidak lagi percaya kepadanya. Jika Dia hanya mencintai mereka yangmenyembahNya saja, maka Dia namanya pilih kasih, Dia memberi cintayang berharap, mencintai karena disembah. Dia tidak begitu, dia tetapmencintai setiap ciptaanNya. Itulah True Love. Cinta yang tak pernahberubah, walau yang dicintai berubah. Itulah cinta kepunyaan Tuhan.Anakku, kau harus menyematkan cinta sejati ini dalam dirimu. Tanambibitnya, pupuk agar subur, dan tebarkan bunga dan buahnya ke alam disekitarmu.Dan kau perlu tahu, anakku. Selama kau memfokuskan cintamu pada yangkau cintai, maka selama itu pula kau tak akan pernah bisa memilikicinta sejati, True Love. Cinta sejati hanya kau rasakan, ketika kaumelihat Dia dalam titik pusat setiap yang kau cintai. Ketika kaumencintai istrimu, bukan kecantikan dan kebaikan istrimu itu yang kaulihat, tapi yang kau lihat "Oh my God! Ini ciptaanMu, sungguhcantiknya. Ini kebaikanMu yang kau sematkan dalam dirinya." Ketika kaulihat saudaramu entah yang sejalan maupun yang berseberangan, kaulihat pancaran CahayaNya dalam diri mereka, yang tersembunyi dalammisteri jiwanya. Kau harus bisa melihat Dia, dalam setiap yang kaucintai, setiap yang kau lihat. Ketika kau melihat makanan, kau bilang"Ya Allah, ini makanan dariMu. Sungguh luar biasa!" Ketika kau melihatseekor kucing yang buruk rupa, kau melihat kehidupanNya yang mewujuddalam diri kucing itu. Ketika kau mengikuti sebuah ajaran, kau lihatDia yang berada dibalik ajaran itu, bukan ajaran itu yang berubah jadiberhalamu. Ketika kau melihat keyakinan lain, kau lihat Dia yangmenciptakan keyakinan itu, dengan segala rahasia dan maksud yang kaubelum mengerti.Ketika kau bisa melihat Dia, kemanapun wajahmu memandang, saat itulahkau akan memancarkan cinta sejati kepada alam semesta. Cintamu tidakterikat dan terfokus pada yang kau pegang. Cintamu tak tertipu olehbaju filosofi, agama, istri, dan harta benda yang kau cintai. Cintamulangsung melihat titik pusat dari segala filosofi, agama, istri, danharta benda, dimana Dia berada di titik pusat itu. Cintamu langsungmelihat Dia.Dan hanya Dia yang bisa memandang Dia. Kau harus memahami ini, anakku.Maka, dalam dirimu hanya ada Dia, hanya ada pancaran cahayaNya. Dirimuharus seperti bunga mawar yang merekah. Karena hanya saat mawarmerekah lah akan tampak kehindahan di dalamnya, dan tersebar bau wangike sekitarnya. Mawar yang tertutup, yang masih kuncup, ibarat cahayayang masih tertutup oleh lapisan-lapisan jiwa. Apalagi mawar yangmasih berupa batang, semakin jauh dari terpancarnya cahaya. Bukalahhatimu, mekarkan mawarmu.Anakku, hanya jiwa yang telah berserah diri saja lah yang akanmemancarkan cahayaNya. Sedangkan jiwa yang masih terlalu erat memegangsegala yang dicintainya, akan menutup cahaya itu dengan berhalafilosofi, agama, istri, dan harta benda. Lihat kembali, anakku, akanpengakuanmu bahwa kau telah berserah diri. Lihat baik-baik, telitidengan seksama, apakah pengakuan itu hanya pengakuan sepihak darimu?Apakah Dia membernarkan pengakuanmu? Ketika kau bilang "Allahu Akbar,"apakah kau benar-benar sudah bisa melihat keakbaran Dia dalam setiapyang kau lihat? Jika kau masih erat mencintai berhala-berhalamu, makasesungguhnya jalanmu menuju keberserahdirian masih panjang. Jalanmumenuju keber-Islam- an masih di depan. Kau masih harus membuka kebunbunga mawar yang terkunci rapat dalam hatimu. Dan hanya Dia-lah yangmemegang kunci kebun itu. Mintalah kepadaNya untuk membukanya. Lalu,masuklah ke dalam taman mawarmu. Bersihkan rumput-rumput liar di sana,gemburkan tanah, sirami batang mawar, halau jauh-jauh ulat yangmemakan daunnya. Kemudian, bersabarlah, bersyukurlah, danbertawakkallah. InsyaAllah, suatu saat, jika kau melakukan ini semua,mawar itu akan berbunga, lalu merekah menyebarkan bau harum ke penjuruistana.Semoga Allah membimbingmu, anakku.[]
========= ========= ========= ========= ========= ========= ========= ==
SEKILAS TTG BAWA MUHAIYAADEEN(wafat 1986)Bawa Muhaiyaddeen adalah seorang Mursyid sejati yang memberikanpengajaran kepada murid-muridnya di abad ke-20, tidak jauh dari masakita sekarang. Murid-muridnya pun terdiri dari kalangan bangsa Amerikadan Eropa, yang sedikit banyak mempunyai pola pikir dan pola budayayang masih memiliki sekian kadar kesamaan dengan kita, sehingga mudahuntuk ditempatkan dalam konteks kehidupan kita sekarang. Bahasa yangdisampaikan adalah bahasa nasihat, sebuah rekaman dialog seorang gurukepada murid-muridnya di dalam sebuah forum kecil.Bakat yang paling istimewa dari seorang Bawa Muhaiyaddeen adalahkemampuannya untuk memudahkan murid-muridnya dalam memahami esensi.Konsep-konsep spiritual yang beliau sampaikan, sebenarnya adalahkonsep yang rumit dan sangat dalam jika disampaikan dalam istilahmaupun bahasa sufisme klasik. Akan tetapi, beliau mampumenyempaikannya dengan bahasa yang lugas dan amat sederhana, disertaicontoh dan kisah yang teramat mudah dipahami. Sedemikian sederhana danmudahnya, hingga semua bahasan mendalam dan teoretik dari para sufiklasik itu menjelma menjadi seakan-akan hanyalah sebuah nasihat biasa.Padahal, esensi yang beliau sampaikan dibandingkan dengan esensi yangdiajarkan para sufi klasik melalui pembahasan yang tampak rumit,sebenarnya adalah sama.Bawa Muhaiyaddeen tidak mendidik muridnya untuk menjadi Islamologmaupun pengkaji tasawuf yang hafal pelbagai istilah rumit, danmenjadikan para muridnya menang dalam setiap perdebatan ilmiah. YangBawa lakukan adalah mendidik para muridnya untuk hidup dan `bernafas'dalam teori-teori tersebut sehingga esensinya mampu ditangkap olehmurid-muridnya. Kami kira, analogi yang baik untuk Beliau adalah, iatidak mengajarkan teori tentang laut kepada ikan-ikan. Ia mengajarkanikan-ikan untuk hidup dengan benar di dalam laut, dengan tetap membawajati dirinya masing-masing.Hal yang luar biasa, adalah fakta bahwa beliau seorang muslim butahuruf sederhana, yang melewatkan sebagian besar hidupnya di dalamhutan-hutan di Sri Lanka. Akan tetapi kedalaman ilmunya membuatnyakemudian dikenal masyarakat di Amerika sehingga Beliau dibawa kenegeri mereka untuk menjadi pembimbingnya di sana. Sangat menarikmelihat murid-muridnya— yang sebagian besar merupakan masyarakat kulitputih dengan tingkat pendidikan yang tinggi—menerima pengajaran dariseorang yang biasa hidup bersahaja di pedalaman hutan Sri Lanka. …".[]
Rabu, 21 Mei 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar