sumber: http://www.kompas.com/
Denver, Selasa - Michelle Obama (44), istri calon presiden AS dari Partai Demokrat, Barack Obama, tampil memukau di hadapan peserta pada hari pertama konvensi Partai Demokrat, Senin (25/8) di Denver, Colorado. Michelle berbicara mengenai cinta terhadap keluarga dan negara.
Michelle Obama, yang sebelumnya pernah diserang oleh kubu Republik yang menuduhnya radikal dan tidak patriotik, membuat Pepsi Center di Denver bergemuruh dengan tepuk tangan serta sorak-sorai peserta.
Sebelum menyampaikan pidato, Michelle diperkenalkan kepada peserta konvensi oleh kakak laki-lakinya, Craig Robinson, yang berprofesi sebagai pelatih bola basket di sebuah universitas. Craig menyebut Michelle sebagai sosok yang berminat besar pada kehidupan keluarga.
Michelle mengatakan, suaminya, Barack Obama, akan membawa perubahan yang diperlukan negara. Dia berjanji Obama akan mengakhiri invasi di Irak, memperbaiki keadaan ekonomi, dan memperluas pelayanan kesehatan yang terjangkau untuk semua lapisan masyarakat.
Michelle mengatakan, dia dan Barack memiliki kewajiban untuk berusaha sekuat mungkin mengubah dunia menjadi lebih baik. Perjuangan itu dimaksudkan agar masa depan kedua putrinya dan juga semua anak di AS menjadi lebih cerah.
”Sejarah akan membawa kita pada harapan yang lebih baik. Itu sebabnya saya mencintai negara ini,” kata Michelle.
Nilai keluarga
”Barack dan saya dibesarkan dengan nilai-nilai keluarga yang sebagian besar sama, harus bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan hidup dan memegang moto bahwa janjimu adalah utangmu, mengatakan apa yang harus dilakukan, memperlakukan orang secara hormat walaupun saling tidak sependapat,” ujar Michelle yang berbaju hijau.
”Barack dan saya membangun hidup dengan nilai-nilai itu dan mewariskannya kepada generasi muda. Kami menginginkan anak-anak kami dan semua anak di negeri ini mengetahui bahwa batas tingginya cita-cita kita adalah mencapai mimpi dan kemauan untuk mewujudkannya,” kata Michelle lagi.
Dalam pidatonya itu, Michelle juga berharap dapat menyampaikan pesan bahwa dia adalah penganut nilai-nilai keluarga Amerika sejati.
Michelle tampaknya ingin melawan klaim kubu Republik bahwa suaminya merupakan kaum elite. Michelle mengutarakan, Obama berasal dari keluarga biasa-biasa saja, seperti kebanyakan kisah klasik keluarga AS. Obama kebanyakan diasuh oleh nenek dan kakeknya setelah ibunya, yang berasal dari Kansas, dan ayahnya, yang berasal dari Kenya, bercerai.
Istri Barack Obama ini berharap dapat meyakinkan pemilih bahwa suaminya sama seperti orang Amerika umumnya walau banyak yang bertanya-tanya tentang ayahnya yang berasal dari Kenya serta masa kecil Obama di Hawaii dan Indonesia. Sering kali dipertanyakan apakah Obama ”benar-benar” Amerika.
Tepukan membahana ketika Michelle menyatakan penghargaan kepada Hillary Clinton, mantan Ibu Negara yang sebelumnya adalah lawan Obama di Partai Demokrat.
Seusai Michelle menyampaikan pidato, kedua putrinya, Malia dan Sasha, naik ke panggung diiringi lagu Stevie Wonder Isn’t She Lovely. Pada saat yang sama, muncul wajah Obama, yang berada di Kansas City, di layar televisi. Hanya saja, Obama salah menyebut bahwa dia berada di St Louis.
Membumi
Beberapa pengamat mengatakan, pidato yang disampaikan Michelle sangat membumi, berbeda dari pidato-pidato Obama yang sering mengawang-awang.
Dia menggambarkan Obama dalam waktu yang tepat dengan waktu yang emosional bahwa Obama adalah manusia biasa. Obama bukanlah seseorang yang ”lain”, dia bukan pesohor, dia adalah seorang ayah dan seorang suami.
”Ini merupakan pertama kalinya warga AS melihat siapa sebenarnya Michelle. Dia sangat berbakat dan pembicara andal, sangat profesional,” ujar Bill Schneider, analis politik senior CNN.
Obama juga bertanya kepada anaknya bagaimana pidato sang ibu. ”Saya rasa dia bagus,” kata Sasha. Obama juga memuji penampilan istrinya di konvensi itu.(AP/AFP/CNN/joe)
Rabu, 27 Agustus 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar