Sabtu, 19 April 2008

Karya dari sahabatku

Friend,....sometime I just think who is trully friend. Based on my experience, friendship just depend on the interest. After everything done friendship also gone. Teribble, so in this case as human being which has some feeling and heart I will appreciate all my closed friend who already filled my life. Closed friend is not depend on the interest or such kind of happines condition but further they can accompany us whatever the case. Its meant that they can felt what we feel as well.

Here I attached the poetry which is written by my friend, please enjoy for reading it.


Biasku

Tuhan aku tak mampu memilih
Lautan hasrat begitu luas
Entahlah…
Hingga tak bisa cepat kupahami
Aku di kejar kereta..tapi aku tertinggal bis jemputan
Tuhan aku tak mampu memilih
Menjadi bijak adalah beban yang tak mudah dipikul
Menjadi egois…begitu susah aku lekatkan
Tak kupingkiri inilah jalan yang tertentukan
Dan hanya ku buka mataku sedikit
Bukan karena aku mau…tapi begitu lelah bergulat dengan paradigma
Secuil bumbu rujak pedas aku oles dengan mangga
Mampu memberikan stimulan khusus
Mataku tertriger dengan ganas
Sarafku kejang membara
Sepertinya akan kuterjang badai dan kulewati aral semuanya
Secercah embun pagi menempel pada ubun-ubun kepalaku
Kuhirup udara tanpa dosa
Dalam dan dalam lagi
Paru-paruku berterima kasih padaku
Dan aku berterima kasih pada-Nya
Jikalau tak ada lagi jantung berdetak
Si paru-paru menangis kehilangan sanak
Dan lenyap terbawa keheningan jantung
Dan masa itu aku tak bisa berbuat lagi
Akankah aku diam…tidak membingkainya dengan baik?
Tuhan…telah aku lewati puluhan yang kedua begitu saja
Hampir saja aku tak menatap matahari
Karena aku terlampau sibuk akan gelapnya kemarin
Mencerca hari ini
Melambai masa lampau
Membuat buih-buih yang tak ada guna
Hanya meraba dan ketakutan akan asa
Jiwa…sampai detik ini aku belum mengenal sepenuhnya dirimu
Akankah engkau tak mau kenal denganku?
Raga…maafkan ketika aku selipkan beban-beban padamu
Kebodohanku..membuat keniscayaan selalu menghantui
Dan kini hanya diam
Bukan membisu kawan…
Hanya jeda yang terlalu lama dibiarkan
Entahlah sampai kapan….
Dusunku bilang “ Jangan kau maki dirimu,
Ijinkan dirimu merendam dalam air bening,
Menatapi ilmu air yang menakjubkan,
Menuai hasil resapan air pada ubun-ubunmu
Dan kau keluar…itulah lembaran baru semangatmu...”
Tuhan..gandenglah aku…

Arrumy
Cilegon 20 April 2008

Tidak ada komentar: